Talenta - Talenta Asal Basque
Kepa Arrizabalaga tinggalkan Athletic Bilbao yang telah dia bela semenjak umur sembilan tahun. Penjaga gawang berumur 23 tahun itu pindah ke Chelsea dengan Agen Slot Terpercaya nilai transfer 80 juta euro, yang menjadikan penjaga gawang paling mahal dunia. Kepa susul bekas rekanan segrupnya di Bilbao, Aymeric Laporte, ke Liga Primer Inggris yang awalnya tahun 2018 berpindah ke Manchester City dengan nilai transfer 65 juta euro.
Melalui pemasaran Kepa dan Laporte, Bilbao sudah memperoleh sekitaran 145 juta euro dalam kurun waktu 6 bulan. Dengan stabilitas Bilbao di La Liga, Bilbao satu kali lagi menunjukkan jika Basque sebagai wilayah asal mereka tidak akan kekurangan bakat berpotensi. Bilbao memang punyai peraturan cuma akan mengambil pemain yang terlahir di Basque atau sempat bermain di sekolah tinggi kesebelasan Basque.
Kepa terlahir di kota Ondorroa, propinsi Biscay, salah satunya wilayah besar di Basque. Terakhir, Bilbao memang mulai cari bakat berpotensi di propinsi Biscay yang umumnya jadi sasaran penerimaan pemain muda Real Sociedad dan Osasuna, dua kesebelasan yang datang dari Basque. Inigo Martinez yang diambil Bilbao dari Sociedad pada Januari 2018 lalu juga terlahir di kota Ondorroa.
Laporte, dalam pada itu, tidak terlahir di Ondorroa, bahkan juga di wilayah Basque lain. Togel Hari Ini Tetapi dia punyai turunan Basque dari nenek moyangnya. Walau sempat menjadi pembicaraan, Laporte bukan pemain Perancis pertama kali yang berdarah Basque. Awalnya ada Bixente Lizarazu dan Yanis Rahmani.
Antoine Griezmann, unggulan Tim nasional Perancis dan Atletico Madrid sekarang ini, sempat masuk ke radar Bilbao. Sebetulnya dia tidak mempunyai darah Basque. Namun dia penuhi kwalifikasi "pemain Basque" karena semenjak umur 14 dia mengangsu pengetahuan di Real Sociedad. Walau bagaimanapun, Griezmann pada akhirnya tidak berpindah ke Bilbao karena lebih ingin bermain di Atletico Madrid.
Bilbao menjadi satu diantara, bahkan bisa saja salah satu, kesebelasan yang menggenggam tegar konsep penerimaan yang terkait dengan tanah nenek moyang. Hal tersebut telah dilakukan semenjak berdiri pada 1912. Real Sociedad dan Osasuna juga sebetulnya sempat melakukan. Tetapi pada 1980an mereka tidak dapat hadapi bujukan bakat berpotensi dari non-Basque hingga pada akhirnya ke-2 kesebelasan itu diperkokoh banyak "pemain asing".
Bakat berpotensi dari Basque tidak akan habis. Tiap tahunnya Bilbao terus mempromokan pemain dari sekolah tinggi untuk bermain di team khusus. Ketika bertepatan, mereka terus cari pemain berkualitas dengan asal mula Basque untuk diambil supaya bisa terus bertahan di dalam La Liga. Bukti pemain berbakat Basque tidak pernah habis kelihatan dari Bilbao yang tidak pernah kemunduran dari La Liga, bersama Real Madrid dan Barcelona.